Selasa, 25 Desember 2012

SENI RUPA MENURUT ALIRAN / GAYA



  Aliran atau gaya dalam seni rupa di bedakan berdasarkan prinsip pembuatannya. Kemunculan suatu gaya atau kreativitas dalam rangka mendapatkan keunikan bisa relatif bersamaan atau meneruskan gaya sebelumnya secara selaras atau bertentangan. Seorang seniman seni rupa dalam proses perkembangannya bisa saja berkreasi lebih dari satu gaya.
Agar tidak terlalu jauh, apresiasi tentang aliran seni rupa ini mulai dari periode setelah klasikisme di mancanegara yang lebih dikenal dengan Modern Art, disertai penganutnya di nusantara.
A.  REALISME (1800-an)
  Aliran ini memandang dunia sebagai suatu benda nyata. Lukisan adalah sejarah bagi zamannya. 

   Pelukis / pembuat karya seni bekerja berdasarkan kemampuan teknis dan realitas yang diserap oleh indra penglihatannya. Fantasi dan imajinasi harus dihindari. Namun, pada perkembangannya terjadi dua kecenderungan. Ada yang memilih objek yang bagus / enak dilihat, ada pula yang memilih objek yang jelek / tidak enak dilihat (kumuh, mengerikan). Dari aliran ini berkembang aliran :
Realisme Cahaya  :  Impresionisme
Realisme Baru / Sosial  :  Menggunakan objek dampak   industri di perkotaan.
Realisme Fotografis  :  Dikaitkan dengan   keberadaan dan kekuatan   untuk menyamai hasil   fotografi yang sangat detail   dalam menangkap objek.
 
Tokohnya
Nusantara  :  S. Sudjojono, Hendra   Gunawan, Affandi, Trubus,   dll.
Mancanegara  :  Gustave Courbert, Francisco   de Goya, Honore Daumier.
 
B.NATURALISME
Aliran ini dianggap bagian darri realisme yang memilih objek yang indah dan membuai saja, secara visual persis seperti objek aslinya (fotografis). Dalam perkembangannya cenderung memperindah objek secara berlebihan.
Tokohnya :
Nusantara  :  Abdullah Suryosubroto,   Basuki Abdullah, Wahdi   Sumanta. dll
Mancanegara  :  Rembrant, William Hogart,   Frans Hall.
C.ROMANTISISME
  Aliran ini mengembalikan seni pada emosi yang lebih bersifat imajiner.awalnya melukiskan kisah atau kejadian yang dramatis / dahsyat. Dalam melukiskannya, baik dari pengaturan estetika maupun aktualitas piktorialnya selalu melebihi kenyataan. Warna lebih meriah, gerakan lebih lincah, emosi lebih tegas.

lihat selengkapnya di

MERENCANAKAN PAMERAN SENI RUPA DAN DESAIN



A.  JENIS PAMERAN
  Dalam dunia kesenirupaan pada umumnya, terdapat berbagai kategori pameran, yaitu pameran seni, pameran produk, pameran pendidikan, dan pemeran tetap. Keempatnya memiliki karakter yang berbeda-beda, sesuai dengan misi dan tujuan pameran itu diselenggarakan. Ada yang bertujuan untuk kepuasan pribadi, promosi, dokumnetasi sejarah, transaksi penjualan produk, adapaun yang bertujuan untuk menunjukkan prestasi sebuah lembaga.
1.  Pameran Seni Rupa
  • Pameran Tunggal
  Pameran tunggal umumnya dipakai untuk menyebut pameran lukisan yang dilakukan oleh perorangan dan biasanya satu jenis karya seni. Pameran tunggal dapat pula berisi seni patung, keramik, grafis atau karya seni lainnya atas nama perorangan.

  • Pameran Kelompok
Pameran kelompok umumnya dipakai untuk menyebut pameran lukisan yang dilakukan berisi sekelompok seniman dan dapat beraneka jenis karya seni. Pameran kelompok dapat pula berisi seni patung, keramik, grafis, atau karya seni lainnya secara bersama-sama ataupun hanya satu jenis karya seni. Jika pameran dilakukan secara berkala dua tahun sekali, disebut bienale, jika tiga tahun sekali disebut trianale.
  • Pameran Restrospleksi
Istilah pameran restropeksi digunakan untuk menyebut pameran sejarah perjalanan seorang seniman dalam berkarya yang dilakukan oleh perorangan. Pameran restropeksi dapat berisi karya seni lukis, seni patung, keramik, grafis, atau karya seni lainnya atas nama perorangan.


downlod selengkapnya

KRIYA DARI DAUN KERING



ALAT
1.Gunting : Untuk memotong daun dan tangkainya
2.Cutter : Untuk memotong karton yang telah dipola sebagai medianya
3.Lem Putih/lem kuning : Lem putih untuk merekatkan daunya dan lem kuning untuk merekatkan karton
4.Balpoint : Untuk membuat pola
5.Penggaris : Untuk menggaris pola
6.Kaca 5 mm : Dengan ukuran 60 x 60
7.Kuas Lukis : Untuk mengoleskan lem
8.Pengaduk kayu
9.Panci : Untuk memasak daun
10.Kompor
11.Setrika
 
BAHAN 
Cat pelangi yang transparan : Untuk sentuhan akhir, dioleskan dengan kuas atau disemprotkan dengan spray 
Daun kering berbagai ukuran, bentuk dan warna 
Aksesoris (jika diperlukan) : Bunga kering, aneka biji-bijian, tali surat, dan lain-lain.
 
 
GALERI KRIYA DAUN
KREASI BONEKA DAUN
  Terinspirasi dari beraneka ragam boneka yang telah ada, maka munculah suatu ide kreatif untuk membuat boneka yang lain dari yang lain, yaitu boneka yang terbuat dari daun-daun kering berbagai bentuk yang disusun menjadi boneka dan ditahap akhir ada pada permainan warna, sehingga boneka ini terlihat unik cocok untuk melengkapi koleksi hiasan di rumah anda.

link download

ANYAMAN


A.  Prinsip Dasar Anyam
 
Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengerjakan kerajinan anyam adalah pekerjaan yang cukup sulit. Hal ini bisa dipahami karena mereka belum mengenap prinsip dasar anyam dan hanya mengenal anyaman dalam bentuk yang sudah baik, baik yang dibuat dari bahan bambu, rotan, mendong, daun pandan, maupun bahan sitetis.
Kerajinan anyam sebenarnya pekerjaan yang sederhana dan mudah dipelajari. Meskipun dibuat dari berbagai jenis bahan, dari yang bermotif sederhana sampai kepada motif yang berkesan rumit, jalinan anyam tetap bertolak dari dua prinsip dasar, yaitu jalinan sasag dan jalinan kepang. Dari kedua prinsip dasar anyam inilah aneka motif anyaman dapat dibuat. 
B.  Jalinan Anyam
Untuk menghindari kesalahan petunjuk dalam menjalinkan iratan, maka perlu diketahui istilah-istilah dalam pengerjaan anyaman.
Ada dua istilah yang perlu diketahui dalam pengerjaan anyaman, yaituPakandanLungsin”. Kedua istilah ini dalam teori anyam digunakan untuk membedakan lembar bahan anyam atau iratan ketika dianyamkan.
Pakanialah lembar bahan anyam atau iratan yang melintang (dari kiri ke kanan), sedangkanlungsinialah lembar bahan anyam atau iratan yang membujur (dari atas ke bawah). 
C.  Jenis Anyam Sasag
Anyaman sasag adalah jenis anyam yang dalam proses pembuatannya menggunakan cara mengangkat satu dan menumpangkan satu iratan pakan pada iratan lungsin secara selang-seling, atau bisa juga sebaliknya angkat satu dan menumpangkan satu lungsin pada pakan. Proses demikian dikenal dengan istilah “angkat satu-tumpang satu”. Secara visual, anyaman ini bentuk motifnya khas kotak-kotak dan terkesan kokoh.

 
selengkapnya downlod di sini

MENGEKSPLORASI TEKNIK OLAH TUBUH, OLAH PIKIR DAN OLAH SUARA


 BAB III

1.  Olah Tubuh
Hal yang paling penting dimiliki oleh seorang pemain adalah me­miliki tubuh yang sehat dan mampu menciptakan variasi bisnis act. Karena tubuh atau raga adalah bagian estetika visual yang bisa dinik­mati dengan cara visual atau lihatan, maka perwujudan peran dengan sendirinya akan memanfaatkan raga secara total, lahir batin, dan kasat mata.
Pemeranan akan enak dilihat jika pemain memiliki syarat-syarat dasar penampilannya, yaitu tubuh yang sehat, kuat, dan luwes, tidak soal bagaimana bentuk tubuhnya.
Dengan memiliki tubuh yang sehat, latihan akan terus berlangsung dan menciptakan koordinasi tubuh untuk melakukan tugas akting yang balk dan dapat mengembangkan keleluasaan, penciptaan gesture, kemungkinan-kemungkinan gerak di mana improvisasi terwujud. Olah tubuh bisa dilakukan dengan berbagai hal sebagai berikut. 
a.  Pemanasan (Lari, Push-up, Sit-up, dan sebagainya)
Pada gambar di atas terlihat para pemain melakukan gerakan olah tubuh. Latihan olah tubuh bagi para pemain sifatnya wajib menjelang latihan. Mula-mula para pemain diwajibkan berlari mengitari halaman dengan tetap mengatur papas agar tetap teria.ga kehangatan pada daerah alat artikulasi. Setelah selesai berlari, disusul gerakan wajib yaitu push-up dan sit-up dengan porsi yang selalu ditambah setiap harinya. Porsi latihan yang intens dan terus melakukan penambahan dari hari ke hari bertujuan agar para pemain meningkatkan kemampuan fisik sampai batas maksimal.

Download disini untuk tau selengkapnya

MENULIS NASKAH DRAMA


BAB II





Drama yang ditulis untuk kepentingan tester cukup bervariasi dan kita dapat dengan bebas memilih dan menentukan bentuk mans yang akan kita tulis. Setidaknya akan ada empat macam pilihan untuk menulis drama.

 

1.  Dramatisasi puisi 
Pengertian dramatisasi ini mengacu kepada bentuk puisi yang didramakan, artinya teks puisi tersebut diolah dan dikembangkan menjadi sebentuk pementasan drama dengan karakterisasi sebagaimana naskah drama yang sesungguhnya. Tidak seluruh bentuk dan jenis puisi dapat didramatisasikan. Puisi yang dapat digubah ke dalam bentuk dramatisasi puisi hanya terbatas pada bentuk puisi naratif dan deskriptif. Artinya, bentuk-bentuk puisi yang memiliki slur cerita serta penokohanlah yang dapat dikembangkan ke dalam bentuk dramatisasi puisi. Hal ini didasarkan kepada persyaratan drama yang harus memiliki unsur-unsur plot, karakterisasi, serta unsur pendukung lainnya. Meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan puisi-puisi prismatic pun dapat dikembangkan menjadi naskah dramatisasi puisi selama penggarapnya mampu menerjemahkan esensi puisi tersebut ke atas pentas secara konkret serta apresiator yang mampu mengapresiasi karya tersebut dengan baik. Sebagai teks drama, dramatisasi puisi memiliki persyaratan yang tidakjauh berbeda dengan naskah drama biasa karena teks dramatisasi puisi ini diperuntukkan bagi kepentingan pentas. Artinya, teks dramatisasi puisi harus ditulis di bawah persyaratan pentas sebagaimana layaknya teks drama.


 2.  Dramatisasi cerpen

Pada dasarnya, dramatisasi cerita pendek merupakan upaya kreatif menggubah bentuk narasi fiksi menjadi teks drama sehingga dapat dimainkan oleh satu atau sejumiah pemain di atas pentas. Oleh karena itu, dramatisasi cerpen memiliki persyaratan yang sama dengan persyaratan teks drama. 
3.  Menyadur naskah drama asing

Pengertian menyadur tentu saja berbeda dari menerjemahkan. Menyadur sebuah karya sastra, khususnya teks drama, merupakan upaya kreatif yang memerlukan persyaratan tertentu dari diri seorang penyadur. Menyadur boleh juga diterjemahkan menjadi mengadaptasi sebuah teks yang memiliki latar budaya yang satu ke dalam bentuk budaya lain, atau memindahkan konteks latar yang satu kepada konteks latar yang lain. Dalam pemindahan atau penyaduran ini tentu saja dituntut persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Persyaratan itu di antaranya sebagai berikut.

a.Plot cerita sama sekali tidak boleh berubah.

b.Karakterisasi dalam keseluruhan teks tidak boleh berubah.

Selengkapnya Download
http://www.4shared.com/file/hXS7U7Wl/TEATER_BAB_II.html 
 

SENI TEATER


BAB I
 
A. PENGERTIAN TEATER 

Pada pembelajaran kita tentang teater, setidaknya ada tiga istilah yang akan ditemukan di dalamnya dan harus dipahami dengan benar agar dalam penerapannya tidak terjadi kesalahpahaman. Ketiga istilah tersebut adalah teater, drama, dan sandiwara.

Istilah drama dan teater keduanya berasal dari khasanah kesenian Barat dan bukan merupakan kata asli Indonesia. Drama dan teater dalam pandangan masyarakat kita dewasa ini memiliki pengertian yang sama. Kata drama selalu identik dengan semacam pertunjukan. Hal ini terbukti dengan munculnya istilah pertunjukan drama untuk menggantikan pementasan teater atau sandiwara.
Kata drama tampaknya jauh lebih dikenal daripada teater. Bahkan dalam industri film dan sinetron dikenal pula.istilah film drama dan sinetron drama sebagai pengganti istilah film cerita di seputar kehidupan rumah tangga atau percintaan. Istilah film drama sebagai jenis cerita ini diimbangi pula dengan munculnya istilah lain untuk membedakan antara yang satu dengan lainnya, seperti istilah film laga (terjemahan dari film action), film silat, film fiksi ilmiah, film kartun, dan sebagainya. Sementara itu istilah teater lebih mengacu kepada pengertian gedung pertunjUkan'tempat pemutaran film atau bioskop.
Seni drama dan teater, sebagai salah satu cabang kesenian yang masing-masing berdiri sendiri, sebenarnya bukanlah jenis kesenian baru, bahkan dapat dikatakan sebagai cabang seni yang sudah sangat tua. Sejak manusia mengenal peradaban, teater sudah ada. setidaknya istilah ini muncul dalam batas­-batas tertentu sebagai bentuk upacara ritual. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, maka fungsi drama dan teater pun kian bergeser luas merambah ke berbagai aspek kehidupan, terutama fungsi hiburan.

Istilah drama dan teater sebenarnya diambil dari budaya Barat. Baik drama maupun teater, keduanya mengalami perkembangan sendiri-sendiri dalam kegiatan seni, khususnya di Indonesia. Meskipun demikian, kedua istilah ini sebagai jenis kesenian tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

 
Kata drama diturunkan dari kata dromain (bahasa Yunani) yang mewakili pengertian-pengertian:

a.kejadian, risalah, karangan (zaman Aeschylus + 525 – 456 SM);

b.segala pertunjukan yang memakai mimik (Dictionary of World Literature).

  Sedangkan istilah teater, yang berasal dari kata theatron (yang diturunkan dari kata theaomai), berarti ‘dengan takjub memandang', melihat; atau dapat berarti 'a seeing place’ (Encydopaedia Britanica), mewakili pengertian:

a.gedung pertunjukan, panggung-. yaitu sejak zaman Thuycidides (471 – 395 SM) dan Plato (428 – 348 SM);

b.publik, auditorium; pada masa Herodotus (490 – 348 SM);

c.karangan tonil, seperti yang disebutkan dalam Kitab Perjanjian Lama.

selengkapnya silahkan download
http://www.4shared.com/file/55-_L8Hz/TEATER_BAB_I.html 

 


PAMERAN KARYA SENI RUPA


BAB V


A.  Pameran 
Pameran merupakan salah satu cara untuk menyajikan hasil-hasil karya seni, baik dua dimensi atau tiga dimensi, secara visual. Pengadaan pameran dilakukan untuk mengkomunikasikan ide atau informasi kepada orang banyak. Karya-karya yang yang dapat dipamerkan dapat berupa buatan pabrik atau bentuk kerajinan tangan manusia.
Berdasarkan bentuknya, suatu pameran dapat diselenggarakan secara umum atau khusus.
Materi pameran umum sering menampilkan berbagai jenis barang, sedangkan materi
pameran khusus hanya menampilkan salah satu jenis barang produksi.


1.Pameran Karya Seni Rupa

  Pameran karya seni rupa adalah penyajian visual semua jenis karya seni rupa atau salah satu jenis karya seni rupa di suatu tempat secara khusus. Jenis-jenis karya seni rupa yang dapat di pamerkan antara lain:

•Karya seni patung

•Karya seni kerajinan

•Karya seni poster

•Karya seni tektil

•Karya seni lukis

•Karya seni keramik

•Karya seni grafis dan

•Karya seni ukir. 
Download selengkapnya
 

Blogger news

Blogroll

About